WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG – Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ditengah masyarakat membawa nafas lega bagi masyarakat yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dengan biaya terjangkau.
Sebelumnya, banyak masyarakat yang kesulitan dan merasa takut untuk berobat karena dihantui biaya pengobatan yang tinggi.
Namun sejak hadirnya Program JKN, kekhawatiran tersebut seolah sirna sehingga masyarakat dapat berobat dengan biaya yang ditanggung bersama sesuai implementasi Program JKN.
Seperti yang dirasakan Wati (42), warga desa Pabuaran, Kabupaten Bogor yang datang ke kantor BPJS Kesehatan Cabang Cibinong untuk mengurus kepesertaannya dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) agar beralih ke segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri.
Ia sudah tidak ditanggung oleh perusahaan tempatnya bekerja pada akhir bulan April, namun ia sudah mengurus kembali kepesertaannya karena menyadari pentingnya memiliki perlindungan kesehatan.
“Saya diinfokan dari kantor yang lama akan dinonaktifkan kepesertaan BPJS Kesehatan saya per akhir bulan April, karena itu saya langsung mengurus agar segera aktif kembali. Bagi saya terdaftar sebagai peserta JKN merupakan hal yang penting, karena keluarga saya cukup mengandalkan JKN untuk mengatasi biaya pengobatan. Melihat pengalaman orang tua yang kerap menggunakan JKN untuk berobat secara berulang artinya mereka puas atas pelayanan dan mengandalkannya,” ujar Wati.
Dirinya menceritakan sang ibu yang berobat dan menjalani operasi pasang pen di kakinya pada tahun 2020, di Rumah Sakit Sentra Medika.
Pada saat itu ia telah menyediakan biaya apabila tindakan operasi tersebut membutuhkan biaya tambahan. Betapa senangnya Wati mengetahui sampai hari kepulangan ibunya pasca operasi tersebut tidak ada biaya yang ditagihkan ke pasien atau pun keluarga.
Sejak itu ia mempercayakan perlindungan kesehatan orang tuanya kepada Program JKN.
“Bukan hanya sekali pengobatan, operasi lepas pen juga seluruh biayanya ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Selain ibu saya, bapak saya juga sempat melakukan operasi katarak pada matanya di Rumah Sakit Trimitra tanpa mengeluarkan biaya. Walau pun saya tidak menggunakan untuk tindakan pengobatan yang besar seperti orang tua saya, tapi saya pernah menggunakannya untuk scaling gigi dan berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) jika penyakit maag saya kambuh,” tambah Wati.
Selama menjadi peserta JKN, Wati merasakan banyak manfaat dan keuntungannya sampai saat ini. Terlebih lagi melihat pengalaman baik dari orang tuanya ketika berobat menggunakan jaminan dari Program JKN.
Baginya walau pun tidak sakit, terdaftar sebagai peserta JKN dapat menjadi berkah untuknya karena iuran yang rutin ia bayarkan setiap bulannya dapat dimanfaatkan oleh peserta yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Tidak perlu menunggu sakit untuk mendaftarkan diri sebagai peserta JKN, karena tidak akan rugi. Kalau pun kita tidak sakit tetap dapat dimanfaatkan oleh orang lain, justru menjadi pahala untuk kita,” ucap Wati.
Wati mengaku, selama ini Program JKN ia jadikan sebagai perlindungan biaya kesehatan karena dirinya sadar sakit tidak ada yang tahu dan mau, jadi persiapkan sedini mungkin ketika sehat.
“Rutin membayar iuran setiap bulan untuk saya dan kedua orang tua saya menjadi tanggung jawab saya, agar tidak terlewat saya mengatasinya dengan ikut daftar autodebet,” ungkapnya.
Untuk menghindari terlewatnya pembayaran Wati atasi dengan mendaftarkan kepesertaannya dan orang tua untuk dibayarkan secara otomatis setiap bulan melalui tabungannya agar pembayarannya tidak terlewat.
Quoted From Many Source