Musim Kemarau Ekstrem, Warga Babelan Teriak Sulit Air Bersih, Dani Ramdan: Dua Bulan tak Hujan

Berita348 Dilihat

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI – Warga Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, yang menjadi pelanggan PDAM, teriak soal pasokan air bersih.

Mereka kesuliran air bersih dalam beberapa bulan terakhir, sementara pembayaran tagihan air terus berjalan.

Menghadapi fakta itu, Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan memastikan keluhan warga Kecamatan Babelan soal kesulitan air PDAM segera diatasi.

Baca juga: Nenek Sairoh di Bojongsari Depok Histeris Cerita Sudah Berbulan-bulan Krisis Air Bersih

Dani Ramdan mengatakan, suplai air PDAM di Kecamatan Babelan mengalami kendala disebabkan sumber air baku dari Kali Bekasi, debit airnya menurun drastis dan tercemar.

“Ya memang ada kendala pencemaran dan debit air karena hampir dua bulan tidak hujan,” kata Dani, Sabtu (30/9/2023).

Untuk mengatasinya, Dani mengatakan, Pemkab Bekasi sudah meminta bantuan dari BBWS Citarum dan PJT II untuk bisa menambah debit air Kali Bekasi dari saluran Tarum Barat Kalimalang.

“Alhamdulilah, debit airnya sudah ditambah 3.000 liter per detik, kemudian tadi malam ditambah lagi 500 liter per detik, saya cek tadi untuk WTP Babelan kapasitas produksinya sudah 90 persen,” terangnya.

Baca juga: Bantu Warga Kesulitan Akses Air Bersih, Puluhan Orang Bawa Ember Sejauh 2 kilometer

Dani menyebutkan, pasokan air di WTP Babelan tergantung pada ketersediaan air baku.

Apabila tambahan air dari Tarum Barat bisa kontinyu setiap hari, maka pasokan air untuk para pelanggan bisa tercukupi.

“Karena itu kami terus berkoordinasi dengan BBWS dan PJT II supaya tambahan debit air ini bisa diteruskan sampai berakhirnya kemarau,” ucapnya.

Terkait air baku yang tercemar, Dani meyakini hal tersebut dapat diatasi, karena teknologi WTP PDAM Babelan cukup canggih, sehingga sepekat apa pun air baku yang ada bisa diurai dan diproses dengan baik.

Baca Juga  Klarifikasi Nikita Mirzani, Menyesal Tidak dari Dulu Gandeng Shopee Live Biar Makin Cuan : Okezone Lifestyle
Ilustrasi warga sedang antre air bersih. (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)

“Kalau pencemaran ini harus jadi penanganan bersama. Tapi dengan teknologi yang ada insya allah itu bukan kendala, ini lebih ke debit air,” ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi memperpanjang masa tanggap darurat bencana kekeringan selama 14 hari ke depan terhitung sejak tanggal 14 September hingga 27 September 2023.

Perpanjangan masa tanggap darurat ini tertuang dalam keputusan Bupati Bekasi nomor HK.02.02/Kep.599-BPBD/2023 tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Bekasi Tahun 2023, yang ditandatangani Panjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan.



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *